|
PENGERTIAN
|
KARAKTERISTIK
|
PERBEDAAN
|
DISERTASI
|
paparan
diskusi yang menyertai sebuah pendapat atau argumen. Pendapat atau argumen
itu sendiri disebut sebagai tesis. Umumnya, istilah disertasi dan tesis dipakai untuk
mengacu pemaparan diskusi yang bersifat skolar atau akademis.
|
1.
Berfokus pada kajian mengenai salah satu disiplin Ilmu Pendidikan sesuai
dengan bidang yang dipelajari.
2.
Kajian berfokus pada penemuan baru dalam disiplin ilmu yang dikaji secara
mendalam.
3.
Mengunakan data primer sebagai data utama, ditunjang oleh data sekunder
apabila diperlukan.
4.
Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, kecuali untuk program
studi bahasa asing.
|
*
Pada disertasi gelar yang didapat adalah doktor (S3)
*Pencapaian
gelar akademik tertinggi adalah predikat Doktor. Gelar Doktor (Ph.D)
dimungkinkan manakala mahasiswa (S3) telah mempertahankan disertasi
dihadapan Dewan Penguji Disertasi yang terdiri dari profesor atau Doktor
dibidang masing-masing. Disertasi ditulis berdasarkan penemuan (keilmuan)
orisinil dimana penulis mengemukan dalil yang dibuktikan berdasarkan data dan
fakta valid dengan analisis terinci.
Disertasi atau Ph.D Thesis ditulis berdasarkan metodolologi penelitian yang mengandung filosofi keilmuan yang tinggi. Mahahisiswa (S3) harus mampu (tanpa bimbingan) menentukan masalah, berkemampuan berpikikir abstrak serta menyelesaikan masalah praktis. Disertasi memuat penemuan-penemuan baru, pandangan baru yang filosofis, tehnik atau metode baru tentang sesuatu sebagai cerminan pengembangan ilmu yang dikaji dalam taraf yang tinggi. |
TESIS
|
pernyataan
atau teori yang didukung oleh argumen yg dikemukakan dl karangan; untuk
mendapatkan gelar kesarjanaan pd perguruan tinggi. Tesis juga dapat berarti
sebuah karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa. Tesis merupakan
bukti kemampuan yang bersangkutan dalam penelitian dan pengembangan ilmu pada
salah satu bidang keilmuan dalam Ilmu Pendidikan
|
1.Berfokus pada kajian mengenai
salah satu isu sentral yang tercakup dalam salah satu disiplin dalam ilmu
pendidikan sesuai dengan program studi yang ditempuh oleh mahasiswa yang
bersangkutan.
2.Merupakan pengujian empirik terhadap
posisi teoritik tertentu.
3.Menggunakan data primer sebagai
data utama yang dapat ditunjang oleh data sekunder.
4.Ditulis dengan bahasa Indonesia
yang baik dan benar, kecuali untuk program studi bahasa asing.
|
*Pada
tesis gelar yang dapat diperoleh adalah magister (S2).
*Ditulis untuk menyelesaikan pendidikan pascasarjana.
Mahasiswa melakukan penelitian mandiri, menguji satu atau lebih hipotesis
dalam mengungkapkan ‘pengetahuan baru’.
Tesis atau Master Thesis ditulis bersandar pada
metodologi; metodologi penelitian dan metodologi penulisan. Standarnya
digantungkan pada institusi, terutama pembimbing. Dengan bantuan pembimbing,
mahasiswa merencanakan (masalah), melaksanakan; menggunakan instrumen,
mengumpulkan dan menjajikan data, menganalisis, sampai mengambil kesimpulan
dan rekomendasi.
Dalam penulisannya dituntut kemampuan dalam menggunakan istilah tehnis; dari istilah sampai tabel, dari abstrak sampai bibliografi. Artinya, kemampuan mandiri —sekalipun dipandu dosen pembimbing— menjadi hal sangat mendasar. Sekalipun pada dasarnya sama dengan skripsi, tesis lebih dalam, tajam, dan dilakukan mandiri. |
SKRIPSI
|
istilah
yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya
tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1
yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan
menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku.
|
1.Untuk bidang pendidikan, skripsi terarah pada
eksplorasi atau pemecahan masalah pendidikan. 2. Untuk bidang non-kependidikan, skripsi terarah pada permasalahan bidang keilmuan yang sesuai dengan program studi mahasiswa. 3. Ditulis atas dasar hasil pengamatan dan observasi lapangan atau penelaahan pustaka. 4. Ditulis dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar |
*Pada
skripsi gelar yang akan di dapat adalah sarjana (S1)
*karya
tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar sarjana
(S1). Bobotnya 6 satuan kredit semster (SKS) dan dalam pengerjakannya dibantu
dosen pembimbing. Dosen pembimbing berperan ‘mengawal’ dari awal sampai akhir
hingga mahasiswa mampu mengerjakan dan mempertahankannya pada ujian skripsi.
Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat tersebut didukung data dan fakta empiris-objektif, baik berdasarkan penelitian langsung; observasi lapanagn atau penelitian di laboratorium, atau studi kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah sumbangan material berupa penemuan baru. |
CONTOH :
DISERTASI
Tita Meirina Djuwita
(Administrasi Pendidikan)
PENGARUH STRATEGI PENGEMBANGAN DOSEN PERGURUAN TINGGI DAN MOTIF BERPRESTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJANYA
(Suatu Studi Pada Tenaga Edukatif di Lingkungan Kopertis Wilayah IV Jawa Barat)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui fenomena-fenomena dan gambaran berbagai aspek yang berkaitan dengan strategi dosen dan motif berprestasi, dan bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja dosen di Kopertis Wilayah IV strategi pengembangan dosen ditelaah melalui misi, tujuan, sasaran, nilai. Perencanaan dan analisis lingkungan, implementasi dan evaluasi, motif berprestasi ditelaah melalui dorongan dan aktivitas memperoleh hasil, antisipasi terhadap pencapaian, tujuan, kemampuan menanggulangi hambatan, respon terhadap hasil yang dicapai. Sedangkan produktivitas kerja dosen ditelaah bukan hanya sekedar memenuhi kualifikasi pekerjaan, tetapi juga bermotivasi tinggi, mempunyai orientasi pekerjaan yang positif, dewasa, dapat bergaul dengan efektif.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatory survey dan data penelitian ini diungkap dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik utama dan dilengkapi dengan teknik interview, sedangkan untuk data sekunder ditelusuri melalui peraturan yang berlaku, laporan tahunan serta arsip dari dokumen lainnya. Responden penelitian adalah dosen kopertis wilayah IV yang diambil melalui sampel untuk mewakili populasi sebanyak 123 orang dosen dari berbagai perguruan tinggi swasta di lingkungan kopertis wilayah IV dan diambil secara Stratified Random Sampling yang dilakukan berdasarkan golongan pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan dosen dan motif berprestasi tergolong ke dalam kategori cukup tinggi. Hasil pengujian statistik persubvariabel dan strategi pengembangan dosen yaitu sasaran, implementasi dan evaluasi berpengaruh sebesar 50,9% terhadap produktivitas kerja. Sedangkan subvariabel dari motif berprestasi yaitu dorongan dan aktivitas mencapai hasil berpengaruh sebesar 54,5% terhadap produktivitas kerja. Adapun strategi pengembangan dosen secara total berpengaruh positif sebesar 24,96% terhadap produktivitas kerja, motif berprestasi berpengaruh positif sebesar 42,96% terhadap produktivitas kerja. Dengan demikian strategi pengembangan dosen dan motif berprestasi secara bersama berpengaruh positif terhadap produktivitas dosen kopertis wilayah IV, sebesar 67,92%.
Berdasarkan hasil temuan di atas dapat direkomendasikan bahwa Pimpinan perguruan tinggi swasta dan koordinator Kopertis Wilayah IV akan meningkatkan produktivitas kerja dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat hendaknya memberikan peluang untuk melanjutkan pendidikan formal (S2, S3) dan pelatihan- pelatihan yang sesuai bidang keahliannya, meningkatkan kebutuhan motif berprestasi serta adanya pengembangan eksternal untuk melihat kebutuhan pembangunan masyarakat.
(Administrasi Pendidikan)
PENGARUH STRATEGI PENGEMBANGAN DOSEN PERGURUAN TINGGI DAN MOTIF BERPRESTASI TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJANYA
(Suatu Studi Pada Tenaga Edukatif di Lingkungan Kopertis Wilayah IV Jawa Barat)
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui fenomena-fenomena dan gambaran berbagai aspek yang berkaitan dengan strategi dosen dan motif berprestasi, dan bertujuan untuk menjelaskan seberapa besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja dosen di Kopertis Wilayah IV strategi pengembangan dosen ditelaah melalui misi, tujuan, sasaran, nilai. Perencanaan dan analisis lingkungan, implementasi dan evaluasi, motif berprestasi ditelaah melalui dorongan dan aktivitas memperoleh hasil, antisipasi terhadap pencapaian, tujuan, kemampuan menanggulangi hambatan, respon terhadap hasil yang dicapai. Sedangkan produktivitas kerja dosen ditelaah bukan hanya sekedar memenuhi kualifikasi pekerjaan, tetapi juga bermotivasi tinggi, mempunyai orientasi pekerjaan yang positif, dewasa, dapat bergaul dengan efektif.
Metode penelitian yang digunakan adalah eksplanatory survey dan data penelitian ini diungkap dengan menggunakan kuesioner sebagai teknik utama dan dilengkapi dengan teknik interview, sedangkan untuk data sekunder ditelusuri melalui peraturan yang berlaku, laporan tahunan serta arsip dari dokumen lainnya. Responden penelitian adalah dosen kopertis wilayah IV yang diambil melalui sampel untuk mewakili populasi sebanyak 123 orang dosen dari berbagai perguruan tinggi swasta di lingkungan kopertis wilayah IV dan diambil secara Stratified Random Sampling yang dilakukan berdasarkan golongan pegawai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pengembangan dosen dan motif berprestasi tergolong ke dalam kategori cukup tinggi. Hasil pengujian statistik persubvariabel dan strategi pengembangan dosen yaitu sasaran, implementasi dan evaluasi berpengaruh sebesar 50,9% terhadap produktivitas kerja. Sedangkan subvariabel dari motif berprestasi yaitu dorongan dan aktivitas mencapai hasil berpengaruh sebesar 54,5% terhadap produktivitas kerja. Adapun strategi pengembangan dosen secara total berpengaruh positif sebesar 24,96% terhadap produktivitas kerja, motif berprestasi berpengaruh positif sebesar 42,96% terhadap produktivitas kerja. Dengan demikian strategi pengembangan dosen dan motif berprestasi secara bersama berpengaruh positif terhadap produktivitas dosen kopertis wilayah IV, sebesar 67,92%.
Berdasarkan hasil temuan di atas dapat direkomendasikan bahwa Pimpinan perguruan tinggi swasta dan koordinator Kopertis Wilayah IV akan meningkatkan produktivitas kerja dosen dalam bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat hendaknya memberikan peluang untuk melanjutkan pendidikan formal (S2, S3) dan pelatihan- pelatihan yang sesuai bidang keahliannya, meningkatkan kebutuhan motif berprestasi serta adanya pengembangan eksternal untuk melihat kebutuhan pembangunan masyarakat.
TESIS
SARI
Sulasmiyati,
Tri. 2007. Pengaruh Motivasi Kerja dan Kompetensi Profesional Guru terhadap
Proses Pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang. Tesis. Program Studi Manajemen
Pendidikan. Pascasarjana. Universitas Negeri Semarang. Pembimbing: I.
Prof.Soelistia,M.L.,Ph.D , II. Prof. DR.Rusdarti.
Kata
Kunci: motivasi, kompetensi profesional,
dan pembelajaran
Studi
dalam penelitian ini mengenai pengaruh motivasi kerja dan kompetensi
profesional guru terhadap proses pembelajaran di SMP Negeri di Kota Semarang.
Masalah yang diangkat dalam penelitian ini adalah : (1) Seberapa besar pengaruh
motivasi kerja terhadap proses pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang, (2)
Seberapa besar pengaruh kompetensi profesional guru terhadap proses
pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang,dan (3) Seberapa besar pengaruh
motivasi kerja dan kompetensi profesional guru terhadap proses pembelajaran di
SMP Negeri Kota Semarang.
Dalam
penelitian ini menggunakan analisis regresi ganda. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui besar pengaruh variabel motivasi kerja sebagai variabel independen
terhadap proses pembelajaran sebagai variabel dependen dan variabel kompetensi
profesional guru sebagai variabel independen terhadap proses pembelajaran
sebagai variable dependen serta untuk mengetahui pengaruh variabel motivasi
kerja dan kompetensi profesional guru sebagai variabel independen terhadap
proses pembelajaran sebagai variable dependen. Jumlah sampel yang diambil 206
responden dengan teknik proporsional stratified random sampling dan menggunakan
kuesioner untuk memperoleh data.
Hasil
analisis deskriptif menunjukkan bahwa motivasi kerja guru-guru di SMP Negeri di
Kota Semarang termasuk baik. Kompetensi profesional guru SMP Negeri di Kota
Semarang baik dan proses pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang baik. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap
proses pembelajaran di SMP Negeri Kota Semarang yang dibuktikan dengan hasil
uji T sebesar 4,571 lebih besar dari t tabel (1,660) dan memiliki pengaruh
sebesar 31,7%. Kompetensi profesional guru berpengaruh signifikan terhadap
proses pembelajaran dengan dibuktikan dengan uji T sebesar 2,040 lebih besar
dari t table (1,660) dan memiliki pengaruh sebesar 28,4%. Sedangkan hasil
variabel motivasi kerja dan kompetensi profesional guru berpengaruh signifikan
secara simultan terhadap proses pembelajaran yang dibuktikan dengan uji F
sebesar 12,343 lebih basar dari F table 3,09 dan memiliki pengaruh sebesar
60,1%. Melihat masing-masing variabel memiliki pengaruh yang signifikan maka
disarankan guru-guru SMP Negeri di Kota Semarang untuk meningkatkan motivasi
kerja dan kemampuan profesionalnya untuk dapat meningkatkan mewujudkan proses
pembelajaran.
SKRIPSI
ABSTRAK
FITRI SUSANTO. Penaklukan Kota Suci
Jerusalem Pada Masa Kekhalifahan Umar Bin Khattab dan Pengaruhnya Terhadap Dunia
Islam. Skripsi. Yogyakarta. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
PGRI Yogyakarta, Juni 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk
mendeskripsikan secara umum mengenai peristiwa penaklukan kota suci Jerusalem
yang dilakukan oleh Islam, khususnya pada masa kekhalifahan Umar bin Khattab
serta perkembangan kota Jerusalem setelah jatuh ke pangkuan Islam. Metode
penelitian yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini didasarkan pada tipe
penelitian deskriptif analitik, yang bersifat menggambarkan secara jelas dan
terperinci terhadap masalah yang diteliti, mencatat, menganalisis, serta
menginterprestasikan kondisi-kondisi yang ada di lapangan berdasarkan sumber.
Sementara teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah studi pustaka
dengan menggunakan jenis data sekunder yang berasal dari berbagai literatur
yang berkaitan dengan penelitian sebagai penunjang penyelesaian skripsi ini.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Jerusalem menjadi kota kontroversi dan rebutan berbagai kaum karena
merupakan kota yang berhubungan dengan tiga agama samawi (Yahudi, Kristen, dan
Islam). Bagi kaum Yahudi, Jerusalem merupakan simbol kejayaan masa lalu mereka
dan menjadi harapan bagi masa depan Yahudi. Bagi umat Kristen, Jerusalem
merupakan kota sakral, karena di kota inilah Jesus menyampaikan khotbah
terakhirnya, di tempat ini pula Jesus mengalami penyiksaan, mati, dan kemudian
bangkit dari kematian. Sementara bagi umat Islam, Jerusalem dianggap sebagai
tanah suci ketiga setelah Makkah dan Madinah, selain pernah menjadi kiblat bagi
umat muslim pada masa permulaan Islam, kota ini juga menjadi saksi perjalanan
Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW.
Kedatangan Islam ke Jerusalem
merupakan sebuah peristiwa penting dalam sejarah dunia. Islam merupakan
penakluk kota Jerusalem yang paling damai dan tanpa adanya pertumpahan darah.
Pada perkembangannya peradaban Jerusalem banyak diwarnai dengan
bangunan-bangunan yang bercorak Islam seperti: Masjid Umar, Dome Of The Rock,
dan Masjid Al-Aqsho. Cita-cita luhur khalifah Islam kedua yakni Umar bin
Khattab dalam mengagungkan manusia dan kemanusiaannya telah mewujudkan
keharmonisan dalam masyarakat Jerusalem. Pada masa tersebut kota Jerusalem
memiliki penduduk yang beraneka suku, ras, maupun agama. Mereka hidup saling
berdampingan tanpa ada permusuhan antar umat beragama. Namun pada
perkembangannya Jerusalem menjadi rebutan bagi ketiga agama samawi yang
masing-masing merasa lebih berhak atas kota tersebut khususnya setelah
kekhalifahan bani Umayyah berakhir pada tahun 750. Dari sejarah Jerusalem kita
bisa mengambil hikmah dan pelajaran bahwa memang sejak awal Tuhan telah
menciptakan perbedaan. Seharusnya perbedaan dapat kita jadikan sebagai kekuatan
dan kekayaan untuk mewujudkan keharmonisan dalam berbangsa, bernegara, dan
beragama, mewujudkan kedamaian dunia, serta meningkatkan peradaban manusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar