Rabu, 28 Oktober 2015

TUGAS ETIKA BISNIS




PENDAHULUAN

Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang, sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri, jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan. Selain itu dengan membuka usaha sendiri kita tidak hanya membantu diri kita tetapi juga membantu orang lain dengan memberi kesempatan mereka bekerja pada usaha kita. Karena itu saya turut mendukung niat Anda untuk membuka usaha.

Adapun bidang usaha yang penulis minati adalah usaha salon, dengan alasan kebutuhan akan jasa kecantikan ini tidak pernah habis. Terutama wanita yang sedari dulu sudah sangat sadar perlunya merawat kecantikan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Wanita dulu biasa melakukan perawatan tubuhnya sendiri di rumah dengan ramuan kecantikan tradisional yang diolah sendiri. Jaman sekarang yang serba praktis ini, wanita tidak lagi membuat ramuan kecantikan sendiri namun bisa membelinya dalam kemasan siap pakai di toko-toko. Namun, walau banyak alternatif perawatan tubuh yang dapat dilakukan sendiri di rumah, namun beberapa hal tetap harus dibantu orang lain misalnya gunting rambut dan blow. Lagipula pada dasarnya wanita senang dimanjakan, sehingga walaupun bisa mencuci rambut sendiri, luluran, creambath, facial atau gunting kuku mereka tetap saja jika orang lain yang mengerjakannya. Layaknya putri raja yang dilayani para dayang, begitulah perasaan wanita di salon.

Wanita juga berharap penampilan menjadi lebih cantik dengan rambut yang tertata, baik cuma di-blow biasa, blow variasi , pengeritingan, rebonding atau disanggul, alis yang dibentuk bak bulan sabit, kuku tangan dan kaki yang lentik dan berkilat, semua hal tersebut membutuhkan jasa salon sebab sulit dilakukan sendiri. Datang ke salon juga menjadi lebih menyenangkan sebab jasa perawatan kecantikannya semakin variatif misalnya pelangsingan, pemutihan kulit, bahkan perawatan kesehatan seperti refleksi kaki dan back therapy juga ditawarkan. Jasa salon sudah menjadi bagian hidup wanita, ibaratnya tidak mungkin wanita tidak ke salon. Bahkan cewek paling tomboy sekalipun memotong rambutnya di salon bukan?

Bukan hanya wanita, namun pria juga tidak mau ketinggalan. Buat pria yang peduli dengan penampilannya maka sekedar gunting rambut dan pijat saja tidak cukup. Pria saat ini juga ingin punya penampilan bak model dan peragawan . Tampil dengan kulit wajah yang halus, kulit tubuh yang lebih terawat, tidak terlalu banyak bulu, kuku yang rapi, juga gaya rambut ala "Tao Ming Tse”. Tren pria metro seksual memang "menjadi pemicu meningkatnya jumlah pria yang datang ke salon.

Keseluruhan pengeluaran peralatan dan perlenglapan adalah Rp. 3.500.000, dan sisanya akan diunakan untuk biaya oprasional yang dipastikan akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Modal yang dipunya ini sangat sedikit, namun dengan uang hanya bermodal Rp. 7.000.000,- bisa mendirikan usaha salon sederhana, untuk pembesaran usaha adalah proses dari kehidupan usaha salon kecantikan ini.

Usaha ini didirikan dikawasan kota yang letaknya tidak jauh dari perumahan masyarakat dengan maksud mempermudah membangun  komunikasi dan proses pemasarannya, gedung dan tanah yang disewa dengan harga Rp250.000 / bulan, dengan biaya sewa air dan listrik sendiri, karena latar belakang usaha ini adalah memberikan pelayanan berupa periasan dan hal lain yang berkaitan dengan kecantikan.

kegiatan oprasional atau produksi Usaha ini dilakukan ditempat sendiri yang dapat ngontrak, dimulai dari persiapan pekerjaan, menyiapkan alat-alat make up salon, dan perawatan lainnya, pemotongan rambut dngan gunting dll.

Selanjutnya karyawan akan standbay menunggu pelanggan, jika ada pelanggan lalu ditawarkan jasa pelayana yang kami sediakan untuk kemudian dikerjakan.

Proses pekerjaannya sendiri dilakukan oleh 2 orang karyawan yang dipekerjakan secara bersamaan, dengan dengan melayani 1 orang pelanggan oleh 1 orang, adapun jasa pelayanan yang kami sediakan adalah  :

Gunting cuci blow : Rp. 20.000,- _Rp. 30.000,-

Creambath buah : Rp. 20.000,-

Hair Energy : Rp.30.000,- _ Rp. 40.000,-

Hair Aroma therapy (anti stress) : Rp. 40.000,- _ Rp.50.000,-

Bonacure hair therapy : Rp.100.000,-

Clinical hair treatment : Rp. 60.000,- _ Rp. 80.000,-

cat Uban : Rp. 50.000,- _ Rp. 80.000,-

Rebonding : Rp. 120.000,-

perming : Rp. 60.000,- _ Rp. 120.000,-

make Up : Rp. 50.000,- _ Rp. 300.000,-

Sanggul : Rp. 30.000,-

Hair do : Rp. 30.000,-

body scrub : Rp. 60.000,-

Ficial Scrub : Rp. 20.000,-

Pedicure : Rp. 30.000,-

Refleksi : Rp. 30.000,-              


Potong Rambut : Rp. 15.000,-

TEORI

DEFINISI

Utilitarianisme merupakan sebuah faham yang memperjuangkan prinsip utility. Prinsip utility (usefulness/kemanfaatan) secara umum adalah sebuah tindakan dianggap benar jika menghasilkan lebih banyak kebahagiaan daripada tindakan lain, dan tindakan dianggap salah jika tidak demikian. Tujuan filsafat moral dan politik utilitarianisme klasik untuk memaksimalkan utility dan beberapa ajaran utilitarianisme menjadi standar ajaran (prinsip-prinsip) utilitarianisme penganut utilitarianisme hingga saat ini. Namun yang mengalami perkembangan dari ajaran utilitarianisme adalah salah satunya mengenai utility. Sudah disinggung di atas, definisi utility utilitarianisme klasik terkesan hedonistik. Memenuhi prinsip utility artinya memaksimalkan happiness atau pleasure semaksimal mungkin. Happiness dan pleasure menjadi kondisi mental tertinggi yang mesti dipenuhi.
Definisi lain yang ditawarkan teoritisi utilitarian  adalah utility yang bersandar pada pengalaman yang non-hedonistik. Utilitarian ini mengkritisi pandangan utilitarianisme klasik yang terlampau mendefinisikan utility pada keadaan mental dalam satu bentuk paling tinggi, seperti kebahagiaan, padahal banyak bentuk kebaikan lain yang memunculkan perasaan yang sama bernilainya seperti kebahagiaan yang lahir dari pengalaman-pengalaman, seperti jatuh cinta, dll. Jadi, dalam definisi utility kedua ini, tindakan dianggap benar jika dari tindakan itu menghasilkan lebih banyak kebahagiaan. Kebahagian yang diukur dari pengalaman real, bukan dari perasaan mental.
Pengalaman sendiri memiliki dua variasi, yakni pengalaman oradinary dan extraordinary. Pengalaman ordinary merupakan pengalaman yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat umum. Adapun pengalaman extraordinary merupakan pengalaman yang jarang dilakukan sehar-hari oleh masyakat umum, sehingga ketika seseorang mengalami pengalaman extraordinary ini merasa ia telah mengalami pengalaman yang spesial.

CIRI UMUM

Ciri umum aliran ini adalah bersifat kritis, rasional, teleologis, dan universal. Utilatarisme sebagai teori etika normatif merupakan suatu teori yang kritis, karena menolak untuk taat terhadap norma-norma atau peraturan moral yang berlaku begitu saja dan sebaliknya menuntut agar diperlihatkan mengapa sesuatu itu tidak boleh atau diwajibkan. Teori etika ini tidak mengakui bahwa ada tindakan-tindakan yang pada dirinya sendiri wajib untuk dilakukan atau yang pada dirinya sendiri dilarang. Pada dirinya sendiri semua tindakan ataupun peraturan itu netral. Yang memberi nilai moral kepada tindakan-tindakan atau peraturan tersebut adalah akibat-akibatnya. Sebagai contoh misalnya, para penganut aliran ini tidak dapat menerima bahwa hubungan seks diluar perkawinan itu bagaimanapun juga pada dirinya sendiri tidak pernah dapat dibenarkan secara moral. Mereka akan bertanya, mengapa tidak boleh melakukan hubungan seks di luar perkawinan; mereka menuntut agar diberikan alasan-alasan yang masuk akal. Karena tuntutan ini, Utilitarisme juga berciri umum rasional.

Bagi kaum Utilitarian, hubungan seks di luar perkawinan itu secara moral tidak dapat dibenarkan baru kalau ada alasan yang masuk akal, yakni bila setelah dipertimbangkan, dalam kenyataan, akibat-akibat buruk dari hubungan seks di luar perkawinan lebih banyak daripada akibat baiknya. Akan tetapi kalau setelah dipertimbangkan ternyata bahwa akibat baik dari hubungan seks di luar perkawinan itu lebih banyak daripada akibat buruknya, maka, menurut kaum Utilitarian, hubungan seks di luar perkawinan justru wajib dilaksanakan. Karena sifat kritis dan rasional yang seperti itu, Utilitarisme dalam kalangan etika tradisional dialami sebagai kritik yang membahayakan. Daripada menerima aturan-aturan tradisional begitu saja, Utilitarisme menuntut agar peraturan-peraturan yang ada dipertang-gungjawabkan berdasarkan manfaatnya bagi banyak orang, dan apabila pertanggungjawaban itu tidak dapat dilakukan, peraturan tersebut supaya dilepaskan saja.Utilitarisme juga bersifat teleologis, karena benar-salahnya suatu tindakan secara moral dikaitkan dengan tujuan (telos) yang mau dicapai atau dengan memperhitungkan apakah akibat baik tindakan tersebut lebih banyak daripada akibat buruknya. Hal ini berbeda sekali dengan etika normatif yang bersifat deontologis. Seperti masih akan kita lihat kemudian, bagi para penganut etika deontologis ada tindakan-tindakan tertentu yang pada dirinya sendiri tidak pernah dapat dibenarkan secara moral, entah apa pun akibat tindakan tersebut. Bagi mereka norma-norma moral selalu wajib diataati begitu saja tanpa mempertimbangkan apakah akibatnya menguntungkan atau merugikan. Dalam kasus diatas, bagi para penganut etika deontologis, melakukan hubungan seks di luar perkawinan bagaimanapun juga secara moral tidak pernah dapat dibenarkan. Mereka secara prinsipal menolak bahwa tujuan menentukan kualitas moral, maka tidak dapat dipersoalkan lagi dari segi akibat tindakan.Utilitarisme juga bersifat universal dalam arti teori etika ini memperhatikan kepentingan umum dan bukan hanya kepentingan pribadi si pelaku moral sebagaimana dikemukakan oleh Egoisme Etis. Dibandingkan dengan Egoisme Etis maupun Etika Pengembangan Diri Aristoteles yang masih belum bebas dari ciri egoistik, Utilitarisme menekankan agar pertimbangan mengenai akibat baik atau manfaat yang akan diperoleh dari suatu pilihan tindakan itu, sedapat mungkin, sejauh dapat diperhitungkan,memperhatikan semua orang yang terlibat dalam tindakan tersebut atau terkenai olehnya. Suatu tindakan secara moral benar dan wajib dilakukan kalau akibat tindakan tersebut membawa keuntungan yang semakin besar bagi semakin banyak orang (the greatest goodto the greatest number). 

Dengan demikian Utilitarisme mengatasi egoisme dan membenarkan sikap-sikap sosial. Utilitarisme membenarkan bahwa pengorbanan kepentingan atau nikmatnya sendiri demi orang lain dapat merupakan tindakan yang paling tinggi nilai moralnya. Berkaitan dengan tekanan pada memperhatikan kepentingan umum dan membenarkan adanya pengorbanan kepentingan dan nikmat pribadi demi kepentingan dan nikmat orang banyak, Utilitarisme sebagai dasar berargumentasi seringkali, sadar atau tidak sadar, dijadikan acuan dalam banyak pengambilan kebijakan sosial-politik.Kalau kita melakukan analisis sosial untuk mengkaji mengapa pemerintah memutuskan untuk menggusur sebuah perkampungan demi pembuatan jalan atau demi pengaturan tatakota dan pembangan kawasan bisnis, alasan yang dikemukakan biasanya bersifat utilitarian. Kerugian yang diderita oleh sekelompok orang yang terkena penggusuran dapat dibenarkan demi keuntungan bagi semakin banyak orang. Karena prinsip utilitarian banyak digunakan dalam pengambilan kebijakan sosial-politik dan dalam kehidupan bersama sehari-hari, maka kiranya baik bahwa prinsip ini kita analisis secara cermat dan kita tanggapi secara kritis

TANGGAPAN KRITIS

a. Kesulitan menentukan nilai suatu akibat 
b. Bertentangan dengan prinsip keadilan 

MACAM

a. Utilitarisme tindakan
b. Utilitarisme peraturan

ANALISIS

menurut analisis saya, adanya salon kecantikan disekitar masyarakat mempunyai dampak yang positif terutama kaum wanita karena, wanita selalu memperhatikan penampilan luar maupun dalam maka dari itu mereka sangat penting salon kecantikan ada disekitar masyarakat tetapi, ada dampak negatif juga dari salon kecantikan. karena salon kecantikan selalu memakai perlengkapan yang berbahan kimia maka akan membuat banyak air limbah yang menyebabkan tercemarnya di air - air jadi akan lebih baik salon kecantikan memakai perlengkapan yang berbahan alami supaya dapat mengurangi limbah - limbah di air.

REFERENSI



Kamis, 15 Oktober 2015

makalah tentang pernikahan adat Yogyakarta

Nama : Ernestina Fortune A
Kelas : 4EA11
NPM : 12212544

ETIKA BISNIS

MAKALAH TENTANG PERNIKAHAN ADAT YOGYAKARTA


Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan Makalah Adat Istiadat ini tepat pada waktunya yang berjudul “MAKALAH TENTANG PERNIKAHAN ADAT ISTIADAT YOGYAKARTA”
Makalah ini berisikan tentang informasi, tata cara melaksanakan pernikahan adat Yogyakarta dan  perlengkapan - perlengkapan yang dipergunakan pada upacara nikahan ada Yogyakarta. 
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang upacara adat atau tradisi Yogyakarta.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Tuhan memberkati.


Pendahuluan


1.1. Penjelasan

Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan nan terkenal akan kekayaan budayanya. Kebudayaan tersebut tumbuh dan berkembang dari daerah-daerah nan masih memegang teguh adat istiadatnya. Melalui adat istiadat nan masih dipertahankan oleh masyarakat menjelmalah sebuah kebudayaan nan akhirnya menjadi bukti diri masyarakatnya khususnya, dan Indonesia umumnya.
Adat istiadat merupakan kebiasaan-kebiasaan nan dianut masyarakat suatu daerah secara turun temurun. Biasanya di dalam adat istiadat tersebut berisi aturan-aturan nan telah menjadi konvensi masyarakat dalam menjalankan suatu hal.
Adat istiadat dapat diartikan sebagai norma-norma nan terdapat dalam suatu masyarakat dan dibentuk berdasarkan konvensi maupun warisan dari leluhur. Norma-norma ini terlepas dari aturan-aturan nan terdapat dalam agama dan bersifat kontekstual (setiap daerah dan masyarakat mempunyai adat istiadat nan berbeda).
Namun adat istiadat ini tak hanya bersifat anggaran dalam berperilaku, warisan-warisan adat ini pun ada nan berbentuk materiil, seperti rumah, pakaian, dan sebagainya.
Salah satu daerah di Indonesia nan masih sangat mempertahankan adat istiadatnya ialah Jawa Tengah. Adat istiadat Jawa Tengah sampai saat ini masih sangat dipertahankan walaupun agresi modernisasi dan globalisasi tengah melanda Indonesia.

Melalui adat istiadatnya nan terus dipertahankan, Jawa Tengah saat ini dikenal dengan daerah dengan segudang kebudayaan dan keseniaan. Bahkan banyak nan menyebut Jawa Tengah merupakan kota budaya dan seni, tepatnya di Yogyakarta.

1.2. Tujuan 

Karena menjaga, memelihara dan melestarikan kebudayaan merupakan kewajiban setiap individu, maka dalam realisasinya saya mencoba menyusun makalah yang berjudul Kebudayaan Jawa Tengah yang didalamnya mengulas tentang berbagai kebudayaan tradisional Jawa Tengah. Penyusunan makalah yang berjudul Budaya Jawa Tengah ini bertujuan agar pembaca mengetahui bahwa Jawa Tengah merupakan daerah yang kaya akan budaya serta menyadari bahwa menjaga dan melestarikan kebudayaan daerah merupakan kewajiban dari setiap orang.



Teori


adat adalah gagasan kebudayaan yang terdiri dari nilai - nilai kebudayaan, norma, kebiasaan, kelembagaan, dan hukum adat yang lazim dilakukan di suatu daerah. apabila adat ini tidak dilaksanakan akan terjadi kerancuan yang menimbulkan sanksi tak tertulis oelh masyrakat setempat terhadap pelaku yang dianggap menyimpang. 
asal kata adat, menurut Jalaluddin Tunsam (seorang yang berkebangsaan Arab yang tinggal di Aceh dalam tulisannya pada tahun 1660). "adat" berasal dari bahasa arab yang berarti cara atau kebiasaan.
di Indonesia kata "adat" baru digunakan pada sekitar akhir abad 19. sebelumnya kata ini hanya dikenal masyarakat melayu setelah pertemuan budayanya dengan agama Islam pada sekitar abad 16-an. kata ini antara lain dapat dibaca pada undang - undang negeri melayu.

upacara pernikahan adalah upacara adat yang diselenggarakan dalam rangka menyambut peristiwa pernikahan. pernikahan sebagai peristiwa penting bagi manusia, dirasa perlu disakralkan dan dikenang sehingga perlu ada upacaranya. di Indonesia, upacara pernikahan secara tradisional dilakukan menurut aturan - aturan adat setempat. Indonesia memiliki banyak sekali suku yang masing - masing memiliki tradisi upacar pernikahan sendiri. dalam suatu pernikahan campuran, pengantin biasanya memilih salah satu adat, atau ada kalanya pula kedua adat itu dipergunakan dalam acara yang terpisah.

Di Jawa seperti juga ditempat  lain, pada prinsipnya perkawinan terjadi karena  keputusan dua insan yang saling jatuh cinta.Itu merupakan hal yang prinsip. Meski ada juga perkawinan yang terjadi karena dijodohkan orang tua yang terjadi dimasa lalu.Sementara orang-orang tua zaman dulu berkilah melalui pepatah : Witing tresno jalaran soko kulino, artinya : Cinta tumbuh karena terbiasa.

Di Jawa dimana kehidupan kekeluargaan masih kuat, sebuah perkawinan tentu akan mempertemukan dua buah keluarga besar. Oleh karena itu, sesuai kebiasaan yang berlaku, kedua insan yang berkasihan  akan memberitahu keluarga masing-masing bahwa mereka telah menemukan pasangan yang cocok dan ideal untuk dijadikan suami/istrinya.

Bibit, Bebet, Bobot

Secara tradisional, pertimbangan penerimaan seorang calon menantu berdasarkan kepada bibit, bebet dan bobot.
Bibit      :artinya mempunyai latar kehidupan keluarga  yang baik.
Bebet   : calon penganten, terutama pria, mampu memenuhi kebutuhan keluarga.
Bobot  : kedua calon penganten adalah orang yang berkwalitas, bermental baik dan berpendidikan cukup
Sebelum melaksanakan upacara adat pernikahan, yang pertama kali harus dilakukan adalah memanjatkan doa kepada Yang Maha Kuasa agar acara dapat berlangsung dengan baik dari awal sampai akhir.
Masyarakat Jawa Tengah dan sekitarnya akrab dengan budaya leluhur, bila akan melaksanakan sebuah hajatan, biasanya tak akan lupa menyediakan sesajen di berbagai tempat tertentu, khususnya di sekitar rumah.

Prosesi Upacara Pernikahan Adat Jawa Tengah adalah sebagai berikut:

1. Bersih Lahir Batin
Sebelum kedua mempelai terikat perkawinan, Sebelum pesta perkawinan tradisonal ini dilangsungkan, keduanya harus dibersihkan terlebih dahulu baik lahir maupun batin. Tujuannya agar kedua calon mempelai benar-benar bersih dari segala hal dan siap menyongsong status sebagai suami istri dalam keadaan bersih.

 2. Midodareni
Midodareni adalah acara perkenalan dan silaturahmi antar keluarga. Dari pihak pria dilakukan oleh sesepuh dan keluarga dekat pengantin pria. Selain itu wakil orang tua pengantin pria juga dibekali dengan bingkisan balasan sebagai tanda kasih sayang dari keluarga pengantin wanita.
Prosesi midodareni ini adalah awal dari rangkaian pesta pernikahan tradisonal yang biasa dilakaukan di Jawa.
 
3. Upacara Injak Telur
Selanjutnya, Upacara dan Pesta Pernikahan Tradisional ini dilanjutkan dengan Upacara Injak Telur. Acara ini mengandung harapan bagi pengantin wanita untuk segera mempunyai keturunan, karena injak telur ini identik dengan pecah wiji dadi. Telur ini juga mempunyai makna sebagai keturunan yang akan lahir sebagai cinta kasih berdua. Kemudian dilanjutkan mencuci kaki pengantin pria yang dilakukan oleh pengantin wanita yang melambangkan kesetiaan istri pada suaminya.
 
4. Sikepan Sindur
Setelah acara injak telur selesai dilanjutkan dengan sikepan sindur yang dilakukan oleh ibu pengantin wanita. Sindur ini akan dibentangan pada kedua bahu mempelai. Adapun makna upacara ini mengandung harapan bahwa dengan sinfur tersebut kelak keduanya akan semakin erat karena dipersatukan dengan ibunda.
Sedangkan tugas ayah sebagai kepala rumah tangga berjalan di muka sebagai pemandu anak mengikuti langkah terbaik dalam hidup yang akan dijalani. Sang ayah bertugas sebagai penunjuk jalan kehidupan di masa depan dan hal ini perlu dijadikan contoh bagi pasangan baru.
 
5. Acara Pangkuan
Acara pangkuan disebut juga dengan istilah timbang bobot. Pada acara ini pengantin pria duduk di paha sebelah kanan dan pengantin wanita duduk di paha sebelah kiri sang ayah pengantin wanita, yang kemudian ditanya oleh sang ibu mana yang lebih berat dan dijawab sama berat.
Pada saat ini sang ayah seakan-akan sedang menimbang keduanya yaitu antara anak kandung dan menantu. Maknanya adalah bila kedua mempelai sudah mempunyai keturunan akan memiliki kasih sayang kepada putra-putrinya sebagaimana layaknya sang ayah memiliki kasih sayang yang sama antara anak kandung dan anak menantu.
 
6. Kacar-Kucur
Tahap upacara panggih adalah kacar-kucur. Acara ini melambangkan kesejahteraan dan tugas mencari nafkah dalam kehidupan berumah tangga yang dilakukan dalam bentuk biji-bijian, beras kuning, uang recehan yang semuanya diberikan kepada ibu. Begitu berat tugas suami dalam mencari nafkah, begitu juga istri dalam mengelolanya. Meski begitu mereka tetap ingat kepada orang tua mengingat perannya yang sangat besar dalam kehidupan seseorang.
 
7. Dahar Klimah | Dulang-dulangan
Acara selanjutnya adalah dahar klimah atau dulang-dulangan. Acara ini cukup menarik dan seru karena kedua mempelai saling menyuapi yang dilakukan sebanyak tiga kali dan dilanjutkan dengan minum air putih.
Proses ini sebenarnya mengandung harapan agar kedua mempelai senantiasa rukun, saling tolong menolong serta sepenanggungan dalam menempuh hidup baru. Selain itu juga mengandung makna sebagai ungkapan saling mencintai dan saling memperhatikan pada pasangan.
 
8. Titik Pitik
Setelah dahar klimah, upacara titik pitik pun dilaksanakan. Yaitu saat besan datang untuk menyaksikan upacara sakral tersebut. Dengan hadirnya besan berarti keluarga semakin berambah besar dan menjadi satu kesatuan yang kuat sebagai keluarga.
 
9. Ngabekten | Sungkeman
Ngabekten biasa disebut dengan istilah sungkeman atau menyembah. Sungkeman pertama ditujukan kepada orang tua yang diteruskan kepada para sesepuh lainnya seperti nenek, kakek dan sebagainya.
Sungkeman ini dilakukan dengan penuh takzim dan membuat suasana haru, karena pasangan muda ini sangat awam dalam menghadapi persoalan kehidupan rumah tangga. Padahal sejak itu mereka harus melangkah sendiri dan akan menjadi orang tua bagi anak-anaknya kelak. Oleh sebab itulah bekal berupa doa restu merupakan hal yang sangat penting dan ditunggu-tunggu oleh pasangan pengantin.


ANALISIS


pelaksanaan upacara pernikahan adat Yogyakarta meneruskan warisan dari nenek moyang dengan pesan - pesan pendidikan terhadap masyarakay. hal ini bisa dipahami sebagaimana masyarakat Jawa adalah gudang lambang. banyak tindakam dan ucapan orang Jawa yang diwujudlan dengan lambang - lambang. simbol bukan saja membangkitkan gambaran dalam kesadaran pemeluk agama, dengan mengantar dan menetapkan manusia dengan realitas ilahi pada manusia. sepanjang sejarah budaya manusia, simbil telah mewarnai tindakan - tindakakn manusia baik tingkah laku, bahasa, ilmu dan religi.

menurut analisis saya, upacara pernikahan adat Jawa harus dilestarikan karena didalamnya ada nilai - nilai edukasi yang tinggi. setiap prosesi dan simbol - simbol dalam upacara pernikahan adat Jawa memilikki nilai dan filosofi dan semuanya bermakna baik. terlepas dari ada tidaknya hukum upacara adat pernikahan Jawa dalam agama, tetapi dengan melestarikan budaya tersebuit maka akan melestarikan budaya negara kita sendiri.


REFERENSI


https://id.wikipedia.org/wiki/Upacara_pernikahan#Adat_pernikahan_Yogyakarta
http://idazdekorasi.com/upacara-pernikahan-adat-jawa-tengah/
http://www.jagadkejawen.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7&Itemid=7&lang=id
http://www.binasyifa.com/849/26/26/adat-istiadat-perkawinan-jawa-tengah.htm
https://id.wikipedia.org/wiki/Adat