Rabu, 28 Oktober 2015

TUGAS ETIKA BISNIS




PENDAHULUAN

Membuka usaha memang menjadi impian banyak orang, sebab banyak sekali keuntungan yang bisa kita dapatkan dari situ. Selain bisa menjadi bos dari diri sendiri, jam kerja bisa diatur dengan fleksibel juga potensi penghasilan yang bisa lebih besar dibandingkan bekerja sebagai karyawan. Selain itu dengan membuka usaha sendiri kita tidak hanya membantu diri kita tetapi juga membantu orang lain dengan memberi kesempatan mereka bekerja pada usaha kita. Karena itu saya turut mendukung niat Anda untuk membuka usaha.

Adapun bidang usaha yang penulis minati adalah usaha salon, dengan alasan kebutuhan akan jasa kecantikan ini tidak pernah habis. Terutama wanita yang sedari dulu sudah sangat sadar perlunya merawat kecantikan dari ujung kaki sampai ujung kepala. Wanita dulu biasa melakukan perawatan tubuhnya sendiri di rumah dengan ramuan kecantikan tradisional yang diolah sendiri. Jaman sekarang yang serba praktis ini, wanita tidak lagi membuat ramuan kecantikan sendiri namun bisa membelinya dalam kemasan siap pakai di toko-toko. Namun, walau banyak alternatif perawatan tubuh yang dapat dilakukan sendiri di rumah, namun beberapa hal tetap harus dibantu orang lain misalnya gunting rambut dan blow. Lagipula pada dasarnya wanita senang dimanjakan, sehingga walaupun bisa mencuci rambut sendiri, luluran, creambath, facial atau gunting kuku mereka tetap saja jika orang lain yang mengerjakannya. Layaknya putri raja yang dilayani para dayang, begitulah perasaan wanita di salon.

Wanita juga berharap penampilan menjadi lebih cantik dengan rambut yang tertata, baik cuma di-blow biasa, blow variasi , pengeritingan, rebonding atau disanggul, alis yang dibentuk bak bulan sabit, kuku tangan dan kaki yang lentik dan berkilat, semua hal tersebut membutuhkan jasa salon sebab sulit dilakukan sendiri. Datang ke salon juga menjadi lebih menyenangkan sebab jasa perawatan kecantikannya semakin variatif misalnya pelangsingan, pemutihan kulit, bahkan perawatan kesehatan seperti refleksi kaki dan back therapy juga ditawarkan. Jasa salon sudah menjadi bagian hidup wanita, ibaratnya tidak mungkin wanita tidak ke salon. Bahkan cewek paling tomboy sekalipun memotong rambutnya di salon bukan?

Bukan hanya wanita, namun pria juga tidak mau ketinggalan. Buat pria yang peduli dengan penampilannya maka sekedar gunting rambut dan pijat saja tidak cukup. Pria saat ini juga ingin punya penampilan bak model dan peragawan . Tampil dengan kulit wajah yang halus, kulit tubuh yang lebih terawat, tidak terlalu banyak bulu, kuku yang rapi, juga gaya rambut ala "Tao Ming Tse”. Tren pria metro seksual memang "menjadi pemicu meningkatnya jumlah pria yang datang ke salon.

Keseluruhan pengeluaran peralatan dan perlenglapan adalah Rp. 3.500.000, dan sisanya akan diunakan untuk biaya oprasional yang dipastikan akan memerlukan biaya yang tidak sedikit. Modal yang dipunya ini sangat sedikit, namun dengan uang hanya bermodal Rp. 7.000.000,- bisa mendirikan usaha salon sederhana, untuk pembesaran usaha adalah proses dari kehidupan usaha salon kecantikan ini.

Usaha ini didirikan dikawasan kota yang letaknya tidak jauh dari perumahan masyarakat dengan maksud mempermudah membangun  komunikasi dan proses pemasarannya, gedung dan tanah yang disewa dengan harga Rp250.000 / bulan, dengan biaya sewa air dan listrik sendiri, karena latar belakang usaha ini adalah memberikan pelayanan berupa periasan dan hal lain yang berkaitan dengan kecantikan.

kegiatan oprasional atau produksi Usaha ini dilakukan ditempat sendiri yang dapat ngontrak, dimulai dari persiapan pekerjaan, menyiapkan alat-alat make up salon, dan perawatan lainnya, pemotongan rambut dngan gunting dll.

Selanjutnya karyawan akan standbay menunggu pelanggan, jika ada pelanggan lalu ditawarkan jasa pelayana yang kami sediakan untuk kemudian dikerjakan.

Proses pekerjaannya sendiri dilakukan oleh 2 orang karyawan yang dipekerjakan secara bersamaan, dengan dengan melayani 1 orang pelanggan oleh 1 orang, adapun jasa pelayanan yang kami sediakan adalah  :

Gunting cuci blow : Rp. 20.000,- _Rp. 30.000,-

Creambath buah : Rp. 20.000,-

Hair Energy : Rp.30.000,- _ Rp. 40.000,-

Hair Aroma therapy (anti stress) : Rp. 40.000,- _ Rp.50.000,-

Bonacure hair therapy : Rp.100.000,-

Clinical hair treatment : Rp. 60.000,- _ Rp. 80.000,-

cat Uban : Rp. 50.000,- _ Rp. 80.000,-

Rebonding : Rp. 120.000,-

perming : Rp. 60.000,- _ Rp. 120.000,-

make Up : Rp. 50.000,- _ Rp. 300.000,-

Sanggul : Rp. 30.000,-

Hair do : Rp. 30.000,-

body scrub : Rp. 60.000,-

Ficial Scrub : Rp. 20.000,-

Pedicure : Rp. 30.000,-

Refleksi : Rp. 30.000,-              


Potong Rambut : Rp. 15.000,-

TEORI

DEFINISI

Utilitarianisme merupakan sebuah faham yang memperjuangkan prinsip utility. Prinsip utility (usefulness/kemanfaatan) secara umum adalah sebuah tindakan dianggap benar jika menghasilkan lebih banyak kebahagiaan daripada tindakan lain, dan tindakan dianggap salah jika tidak demikian. Tujuan filsafat moral dan politik utilitarianisme klasik untuk memaksimalkan utility dan beberapa ajaran utilitarianisme menjadi standar ajaran (prinsip-prinsip) utilitarianisme penganut utilitarianisme hingga saat ini. Namun yang mengalami perkembangan dari ajaran utilitarianisme adalah salah satunya mengenai utility. Sudah disinggung di atas, definisi utility utilitarianisme klasik terkesan hedonistik. Memenuhi prinsip utility artinya memaksimalkan happiness atau pleasure semaksimal mungkin. Happiness dan pleasure menjadi kondisi mental tertinggi yang mesti dipenuhi.
Definisi lain yang ditawarkan teoritisi utilitarian  adalah utility yang bersandar pada pengalaman yang non-hedonistik. Utilitarian ini mengkritisi pandangan utilitarianisme klasik yang terlampau mendefinisikan utility pada keadaan mental dalam satu bentuk paling tinggi, seperti kebahagiaan, padahal banyak bentuk kebaikan lain yang memunculkan perasaan yang sama bernilainya seperti kebahagiaan yang lahir dari pengalaman-pengalaman, seperti jatuh cinta, dll. Jadi, dalam definisi utility kedua ini, tindakan dianggap benar jika dari tindakan itu menghasilkan lebih banyak kebahagiaan. Kebahagian yang diukur dari pengalaman real, bukan dari perasaan mental.
Pengalaman sendiri memiliki dua variasi, yakni pengalaman oradinary dan extraordinary. Pengalaman ordinary merupakan pengalaman yang biasa dilakukan sehari-hari oleh masyarakat umum. Adapun pengalaman extraordinary merupakan pengalaman yang jarang dilakukan sehar-hari oleh masyakat umum, sehingga ketika seseorang mengalami pengalaman extraordinary ini merasa ia telah mengalami pengalaman yang spesial.

CIRI UMUM

Ciri umum aliran ini adalah bersifat kritis, rasional, teleologis, dan universal. Utilatarisme sebagai teori etika normatif merupakan suatu teori yang kritis, karena menolak untuk taat terhadap norma-norma atau peraturan moral yang berlaku begitu saja dan sebaliknya menuntut agar diperlihatkan mengapa sesuatu itu tidak boleh atau diwajibkan. Teori etika ini tidak mengakui bahwa ada tindakan-tindakan yang pada dirinya sendiri wajib untuk dilakukan atau yang pada dirinya sendiri dilarang. Pada dirinya sendiri semua tindakan ataupun peraturan itu netral. Yang memberi nilai moral kepada tindakan-tindakan atau peraturan tersebut adalah akibat-akibatnya. Sebagai contoh misalnya, para penganut aliran ini tidak dapat menerima bahwa hubungan seks diluar perkawinan itu bagaimanapun juga pada dirinya sendiri tidak pernah dapat dibenarkan secara moral. Mereka akan bertanya, mengapa tidak boleh melakukan hubungan seks di luar perkawinan; mereka menuntut agar diberikan alasan-alasan yang masuk akal. Karena tuntutan ini, Utilitarisme juga berciri umum rasional.

Bagi kaum Utilitarian, hubungan seks di luar perkawinan itu secara moral tidak dapat dibenarkan baru kalau ada alasan yang masuk akal, yakni bila setelah dipertimbangkan, dalam kenyataan, akibat-akibat buruk dari hubungan seks di luar perkawinan lebih banyak daripada akibat baiknya. Akan tetapi kalau setelah dipertimbangkan ternyata bahwa akibat baik dari hubungan seks di luar perkawinan itu lebih banyak daripada akibat buruknya, maka, menurut kaum Utilitarian, hubungan seks di luar perkawinan justru wajib dilaksanakan. Karena sifat kritis dan rasional yang seperti itu, Utilitarisme dalam kalangan etika tradisional dialami sebagai kritik yang membahayakan. Daripada menerima aturan-aturan tradisional begitu saja, Utilitarisme menuntut agar peraturan-peraturan yang ada dipertang-gungjawabkan berdasarkan manfaatnya bagi banyak orang, dan apabila pertanggungjawaban itu tidak dapat dilakukan, peraturan tersebut supaya dilepaskan saja.Utilitarisme juga bersifat teleologis, karena benar-salahnya suatu tindakan secara moral dikaitkan dengan tujuan (telos) yang mau dicapai atau dengan memperhitungkan apakah akibat baik tindakan tersebut lebih banyak daripada akibat buruknya. Hal ini berbeda sekali dengan etika normatif yang bersifat deontologis. Seperti masih akan kita lihat kemudian, bagi para penganut etika deontologis ada tindakan-tindakan tertentu yang pada dirinya sendiri tidak pernah dapat dibenarkan secara moral, entah apa pun akibat tindakan tersebut. Bagi mereka norma-norma moral selalu wajib diataati begitu saja tanpa mempertimbangkan apakah akibatnya menguntungkan atau merugikan. Dalam kasus diatas, bagi para penganut etika deontologis, melakukan hubungan seks di luar perkawinan bagaimanapun juga secara moral tidak pernah dapat dibenarkan. Mereka secara prinsipal menolak bahwa tujuan menentukan kualitas moral, maka tidak dapat dipersoalkan lagi dari segi akibat tindakan.Utilitarisme juga bersifat universal dalam arti teori etika ini memperhatikan kepentingan umum dan bukan hanya kepentingan pribadi si pelaku moral sebagaimana dikemukakan oleh Egoisme Etis. Dibandingkan dengan Egoisme Etis maupun Etika Pengembangan Diri Aristoteles yang masih belum bebas dari ciri egoistik, Utilitarisme menekankan agar pertimbangan mengenai akibat baik atau manfaat yang akan diperoleh dari suatu pilihan tindakan itu, sedapat mungkin, sejauh dapat diperhitungkan,memperhatikan semua orang yang terlibat dalam tindakan tersebut atau terkenai olehnya. Suatu tindakan secara moral benar dan wajib dilakukan kalau akibat tindakan tersebut membawa keuntungan yang semakin besar bagi semakin banyak orang (the greatest goodto the greatest number). 

Dengan demikian Utilitarisme mengatasi egoisme dan membenarkan sikap-sikap sosial. Utilitarisme membenarkan bahwa pengorbanan kepentingan atau nikmatnya sendiri demi orang lain dapat merupakan tindakan yang paling tinggi nilai moralnya. Berkaitan dengan tekanan pada memperhatikan kepentingan umum dan membenarkan adanya pengorbanan kepentingan dan nikmat pribadi demi kepentingan dan nikmat orang banyak, Utilitarisme sebagai dasar berargumentasi seringkali, sadar atau tidak sadar, dijadikan acuan dalam banyak pengambilan kebijakan sosial-politik.Kalau kita melakukan analisis sosial untuk mengkaji mengapa pemerintah memutuskan untuk menggusur sebuah perkampungan demi pembuatan jalan atau demi pengaturan tatakota dan pembangan kawasan bisnis, alasan yang dikemukakan biasanya bersifat utilitarian. Kerugian yang diderita oleh sekelompok orang yang terkena penggusuran dapat dibenarkan demi keuntungan bagi semakin banyak orang. Karena prinsip utilitarian banyak digunakan dalam pengambilan kebijakan sosial-politik dan dalam kehidupan bersama sehari-hari, maka kiranya baik bahwa prinsip ini kita analisis secara cermat dan kita tanggapi secara kritis

TANGGAPAN KRITIS

a. Kesulitan menentukan nilai suatu akibat 
b. Bertentangan dengan prinsip keadilan 

MACAM

a. Utilitarisme tindakan
b. Utilitarisme peraturan

ANALISIS

menurut analisis saya, adanya salon kecantikan disekitar masyarakat mempunyai dampak yang positif terutama kaum wanita karena, wanita selalu memperhatikan penampilan luar maupun dalam maka dari itu mereka sangat penting salon kecantikan ada disekitar masyarakat tetapi, ada dampak negatif juga dari salon kecantikan. karena salon kecantikan selalu memakai perlengkapan yang berbahan kimia maka akan membuat banyak air limbah yang menyebabkan tercemarnya di air - air jadi akan lebih baik salon kecantikan memakai perlengkapan yang berbahan alami supaya dapat mengurangi limbah - limbah di air.

REFERENSI



Tidak ada komentar:

Posting Komentar