PENDAHULUAN
Pepsodent
Peduli Kesehatan Gigi Masyarakat
Neraca. PT Unilever Indonesia tetap berupaya untuk menciptakan masa depan
yang lebih baik, mewujudkan rasa nyaman bagi para penggunan produknya, dan
memberikan manfaat untuk masyakarat. Perusahaan yang memberi inspirasi bagi
masyarakat untuk melakukan tindakan positif meski kecil disetiap harinya,
diharapkan akan membuat perubahan besar bagi dunia yang senantiasa
mengembangkan cara baru dalam berbisnis untuk tumbuh sekaligus mengurangi
dampak lingkungan.
Sebagai perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial, Unilever
menjalankan program Corporate Sosial Responsibility (CSR) yang luas. Salah satu
program yang baru-baru ini terlaksana adalah Bulan Kesehatan Gigi Nasional
(BKGN) 2011, hal ini sejalan dengan misi sosial Pepsodent sebagai salah satu
Brand terbesar yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia.
Pepsodent yang mengusung “Senyum Sehat Senyum Indonesia” merupakan salah
satu kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan dari Unilever. Kegiatan yang
berkesinambungan ini bertujuan untuk memperbaiki kesehatan gigi masyarakat
Indonesia. Banyak dari masyarakat yang berpatisipasi dalam program BKGN 2011
ini.
Penyelenggaraan BKGN tahun ini tak lepas dari kondisi kesehatan gigi dan
mulut masyarakat Indonesia yang masih cukup memprihatinkan. Menurut data
Riskesdas 2007, sebanyak 43,4% masyarakat Indonesia berusia 12 tahun ke atas
mempunyai karies aktif (karies yang belum tertangani) dan 67,2% memiliki
pengalaman karies (terdapat lebih dari 1 buah gigi yang mengalami kerusakan).
Selain itu, kegiatan BKGN ini kembali dilaksanakan karena melihat adanya
peningkatan signifikan anggota masyarakat yang mengunjungi RSGM di FKG pada
BKGN 2010, tercatat sebanyak 19,584 masyarakat Indonesia yang telah
berpartisipasi.
Selain berpartisipasi, para masyarakat yang juga turut memeriksakan giginya
akan menuliskan namanya pada bola putih yang akan dimasukkan ke dalam celengan
gigi raksasa. Kemudian pada akhir periode akan dihitung bola yang terkumpul,
satu bola mewakili sejumlah 5 set pasta gigi dan sikat gigi untuk diberikan
kepada anak-anak yang kurang mampu.
Seiring dengan masih belum terpenuhinya data mengenai masalah kesehatan
gigi dan mulut masyarakat Indonesia, mendorong Pepsodent dan Persatuan Dokter
Gigi Indonesia (PDGI) untuk kembali memberikan dana penelitian sebesar 750 juta
rupiah kepada 14 Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di 10 kota di Indonesia.
Data terkini mengenai masalah gigi dan mulut sangatlah penting, karena data
tersebut akan dipergunakan untuk menyusun rencana strategis sebagai acuan untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang baik bagi masyarakat.
Penyerahan dana tersebut dilaksanakan di Jakarta beberapa minggu yang lalu,
dan diserahkan secara langsung kepada para Dekan di 14 FKG dan PDGI oleh
Sancoyo Antarikso. 14 FKG yang dibantu adalah Universitas Indonesia,
Universitas Trisakti, Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama), Universitas
Padjadjaran, Universitas Gadjah Mada, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Universitas
Hasanuddin, Universitas Sumatera Utara, Universitas Hang Tuah Surabaya,
Universitas Mahasaraswati, Universitas Baiturrahmah, Universitas Jember,
Universitas Airlangga, dan Universitas Sam Ratulangi.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penandatanganan kesepakatan antara
PT Unilever Indonesia, PDGI dan AFDOKGI sebagai bentuk komitmen kerja sama
berkelanjutan yang disaksikan oleh Menteri Kesehatan RI dr. Endang Rahayu
Sedyaningsih, MPH., DR PH yang diwakili oleh Kepala Badan Pengembangan dan
Pemberdayaan Sumber Daya Kesehatan dr. Bambang Giyatno MPH.
Tidak jarang ditemukannya permasalahan penghambat penelitian karena
permaslahan pendanaan, hal ini yang mendorong Unilever melalui salah satu
Brandnya mengajak pihak swasta dan institusi pendidikan untuk dapat
menghadirkan ajang penelitian yang lengkap. Civitas akademika diharapkan lebih
mudah untuk memperoleh sampel dan mengembangkan penelitiannya.
Unilever juga optimis bahwa dukungan kali ini dapat digunakan untuk
merintis penelitian berbasis masyarakat di berbagai daerah, khususnya pada
masyarakat yang jauh dari jangkauan. Relevansi data penelitian terhadap potret
profil permasalahan gigi dan faktor-faktor sosial ekonomi masyarakat semakin
tinggi, sehingga data yang diperoleh dapat membantu mengidentifikasikan
alternatif pemecahan masalah yang sesuai bagi masyarakat setempat. Hal ini juga
diharapkan agar menjadi sumbangsih sebagai data pelengkap untuk dikembangkan
lebih lanjut oleh pemerintah.
Bulan Kesehatan Gigi Nasional 2011 yang di selenggarakan ini telah berhasil
melayani hampir 40.000 orang di 17 kota di Indonesia. Data yang diperoleh
sementara dari penyelenggaraan BKGN di 14 Fakultas Kedokteran Gigi
memperlihatkan gigi berlubang masih menjadi masalah utama yang ada pada
masyarakat Indonesia.
TEORI
Pengertian corporate
social responsibility (CSR) sudah banyak didefinisikan oleh para ahli akhir-akhir
ini. Meskipun belum ada defenisi corporate social responsibility (CSR) yang
dapat diterima secara universal, pada umumnya definisi yang beranekaragam
tersebut memiliki ciri-ciriyang sama mengenai cara pandang terhadap inti dari
defenisi CSR itu sendiri.
Adapun beberapa
asalasan suatu perusahaan melakukan program tanggung jawab sosialadalah sebagai
berikut :
1.
Alasan social
Perusahaan
melaksanakan CSR untuk memenuhi tangggung jawab sosial kepadamasyarakat.
Sebagai pihak luar yang beroperasi di wilayah orang lain, perusahaandituntut
untuk berlaku etis terhadap masyarakat sekitarnya. Perusahaan harus ikut serta dalam
pemenuhan kesejahteraan masyarakat dan juga menjaga lingkungan dari
kerusakanyang ditimbulkan.
2.
Alasan ekonomi.
Motif
perusahaan dalam melakukan CSR tetap berujung pada motif mencari
keuntungan.Perusahaan melakukan program CSR untuk menarik simpati masyarakat
denganmembangun image positif yang pada akhirnya tetap bertujuan untuk
meningkatkan profit.
3.
Alasan hukum
UU
PT No.40 Pasal 74 yang berisi kewajiban pelaksanaan CSR bagi perusahaan-perusahaan yang terkait dengan sumber daya alam memperkuat pernyataan perusahaanmelakukan
CSR karena alasan hukum. CSR dilakukan perusahaan karena adanyatuntutan yang
jika tidak dilakukan akan dikenai sanksi atau denda. Adapun isi dari
pasaltersebut antara lain :
a.
Ayat 1, menjelaskan bahwa perseroan menjalankan kegiatan usahanya di bidang
yang berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial danlingkungan.
b. Ayat 2, menjelaskan bahwa tanggung jawab sosial dan lingkungan itu merupakankewajiban
perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya perseroan
yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan
kewajaran.
c.
Ayat 3, menggariskan perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban
sebagaimana pasal 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
4.
Moralitas
Perusahaan
harus bertanggung jawab kepada banyak pihak yang berkepentingan terutamaterkait
dengan nilai-nilai moral dan keagamaan yang dianggap baik oleh masyarakat. Haltersebut
bersifat tanpa mengharapkan balas jasa.
5.
Pemurnian Kepentingan Sendiri
Perusahaan
harus bertanggung jawab terhadap pihak-pihak yang berkepentingan
karena pertimbangan kompensasi. Perusahaan berharap akan dihargai
karena tindakan tanggung jawab mereka baik dalam jangka pendek
maupun jangka panjang.
6.
Teori Investasi
Perusahaan
harus bertanggung jawab terhadap stake holder karena tindakan yangdilakukan
akan mencerminkan kinerja keuangan perusahaan.
7.
Mempertahankan otonomi
Perusahaan
harus bertanggung jawab terhadap stakeholder untuk menghindari campurtangan
kelompok-kelompok yang ada didalam lingkungan kerja dalam pengambilan keputusan
manajemen.
ANALISIS
Menurut saya program
ini sangatlah bagus dan bermanfaat, karena penyakit gigi dan mulut adalah
penyakit yang paling sering diderita oleh penduduk di dunia. Dimana penyakit
ini dapat menimbulkan rasa sakit, kekurangan gizi, membatasi interaksi sosial,
mengurangi rasa percaya diri, membatasi aktivitas, bahkan juga dapat
menyebabkan kematian jika tidak diobati. Maka, tindakan Pepsodent dalam membuat
program ini sangatlah tepat, ia tidak hanya mementingkan kualitas produknya
saja, tetapi juga menjalankan program CSRnya dengan memperhatikan sisi
lingkungan, gizi, dan higiene masyarakat sekitar.
Seperti yang kita
ketahui, program ini sangat bermanfaat sekali bagi orangtua dan anaknya. Namun,
akan lebih baik lagi jika program ini dapat dikembangkan, misalnya dari segi
memperluas jaringan komunitasnya seperti siswa di Sekolah Menengah Atas,
Universitas, Perkantoran, dan sebagainya. Karena pada saat ini, bukan hanya
anak-anak atau orangtua saja yang masih kurang kesadaran akan pentingnya
kesehatan gigi dan gaya hidup yang sehat, melainkan juga para remaja dan orang
dewasa yang belum mempunyai anak pun cenderung lebih sering menggosok gigi
sehari sekali, apalagi dengan kesibukan dan rasa malas yang dimilikinya membuat
individu dapat lupa akan pentingnya menjaga kesehatan gigi.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.neraca.co.id/article/9211/pepsodent-peduli-kesehatan-gigi-masyarakat
http://www.academia.edu/7599338/CSRETIKA_BISNIS_CORPORATE_SOCIAL_RESPONSIBILITY
DAFTAR PUSTAKA
http://www.neraca.co.id/article/9211/pepsodent-peduli-kesehatan-gigi-masyarakat
http://www.academia.edu/7599338/CSRETIKA_BISNIS_CORPORATE_SOCIAL_RESPONSIBILITY